Minggu, 08 Januari 2017

janur kuning





JUDUL
JANUR KUNING

SINOPSIS

Untuk mengenang mereka yang telah tiada
Untuk memperingatkan mereka yang masih ada
Untuk memberitahu mereka yang ingin tahu tentang Indonesia


NAMA-NAMA PENARI

1. Adinda Silvia Wardani
    Mojokerto, 11 Desember 2001
 
2. Maria Krisnanti
   Mojokerto, 18 April 1999

3.  Mifthakhul Laili
     Mojokerto 13 Mei 1999

4. Schera Yophi Dwi Annasyah
    Mojokerto, 11 Oktober 2000

5. Wanda Diah Pitaloka
    Mojokerto, 10 Juli 1999
 


Kamis, 31 Juli 2014

Tari Remo Bolet


 
“Pak Bolet” merupakan pencipta tari Remo gaya “Boletan”. Ia lahir di Dukuh Tawangsari Desa Sengon, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Jombang, pada sekitar tahun 1918-an

Tari Muangsangkal

TARI MUANGSANGKAL 



Tari Muang Sangkal merupakan tari asal Sumenep yang diciptakan oleh seorang seniman asli Sumenep pada tahun 1972, yaitu Taufikurrachman.  
Arti secara harfiah, Tari Muang Sangkal berasal dari dua Bahasa Madura, yaitu “Muang” dan “Sangkal”. Muang artinya membuang, sangkal artinya petaka. Jadi Tari Muang Sangkal adalah tari untuk membuang petaka yang akan terjadi pada manusia.
Tari Muang Sangkal memiliki beberapa keunikan yang menjadi ciri khas Taria Muang Sangkal itu sendiri. Keunikan tersebut yaitu penarinya perempuan semua dan berjumlah ganjil, bisa satu, tiga, lima, tujuh, sebelas dan seterusnya, Pakaian yang dipakai adalah busana pengantin legga dengan dodot khas Sumenep, dan penarinya tidak dalam keadaan menstruasi.
Pada saat menari, para penari memegang sebuah cemong (mangkok kuningan) berisikan kembang aneka macam. Penari berjalan beriringan dengan gerakan tangan sambil menabur bunga yang ada dalam cemong itu serta diiringi gamelan khas kraton.

Tari Mustika Bumi

Tari Mustika Bumi

SINOPSIS

Kesusahan diawal kehidupan yang menuntut kami untuk berusaha dan mensyukuri karunia-Nya
Kesabaran dan ketelatenan yang membuat kami mendapat karunia lebih dari-Nya
Hingga pada akhirnya kami ditemukan dengan titik kehidupan yang berasal dari bumi
Semua yang datang dari-Nya dan kembali kepada-Nya

Sabtu, 11 Januari 2014

BHETARI SURYA




KOREOGRAFER

IKE RESTUTI KUSUMA NINGRUM

JUDUL TARI


BHETARI SURYA (Tribhuana Surya dari Timur)
 
Alasan : Pemerintahan Tribhuana berada di Jawa Timur, pengaruhnya sampai Malaka,   Tanjung Pura, Singapur, Melayu. Sedangkan ke timur hanya sampai Nusa Tenggara. Dan surya adalah matahari yang juga merupakan simbol kerajaan Majapahit yang terbit dari timur.
PENARI 
Jumlah                   : 5 orang
Alasan                   :
·         Menurut Numerologi, angka 5 melambangkan sifat berani dan pantang menyerah yang sesuai dengan sifat dari Tribhuana Tunggadewi yang berani dan pantang menyerah dalam memimpin kerajan Majapahit.
·         Angka 5 memiliki semangat patriotisme yang tinggi demi bangsa dan negara. Seperti Tribhuana Tunggadewi yang selalu memiliki jiwa patriotisme terhadap kerajaan Majapahit, Tribhuana Tunggadewi selalu berusaha mempertahankan dan mengembangkan kerajan Majapahit sampai titik darah penghabisan. 

NAMA-NAMA PENARI
1.      Nama   : Erlis Yulia Soesanti

2.      Nama   : Nenny Roselia Ayu Maharani

3.      Nama   : Al Donna Margaretta

4.      Nama   : Punkcy Dwi Alviani

5.      Nama   : Murti Puji Rahayu 
   
MUSIK
ALAT MUSIK
1.      Gender                              5. Tambur                                9. Seruling
2.      Demung                            6. Saron
3.      Bonang besar                    7. Kempul 6, 3, Suwuk
4.      Slentem                             8. Gong 


NAMA PEMAIN MUSIK
1.      Nama   : Purnawan

2.      Nama   : Mochammad Nur Dwi Prasetyo

3.      Nama   : Giyat Dwi Wahyu Cahyono

4.      Nama   : Muhandis Sapa’ah

5.      Nama   : Muhammad Ainul Hamsyah

6.      Nama   : Ruly Dyan Firmansyah

7.      Nama   : Safira Tri Kurnia

TATA BUSANA

Untuk konsep busana yang digunakan pada karya tari ini adalah busana yang menggambarkan ratu Tribhuana Tunggadewi yang memiliki karakter anggun dan agung. Warna busana yang akan dikenakan didominasi warna ungu dan emas. Karena ungu melambangkan kebangsawanan dan emas melambangkan keagungan



Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1328-1351. Diketahui gelar abhisekanya ialah Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Silsilah Tribhuwana Tunggadewi
Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah Dyah Gitarja. Ia merupakan putri dari Raden Wijaya dan Gayatri. Tribhuwana memiliki adik kandung yang bernama Dyah Wiyat dan kakak tiri yang bernama Jayanegara.
Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi
Menurut Negarakertagama, Tribhuwana naik tahta atas perintah ibundanya yaitu Gayatri yang menggantikan Jayanegara yang meninggal tahun 1328. Ketika Gayatri meninggal dunia, pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi pun ikut berakhir.
Tribhuwana memerintah didampingi suaminya yaitu Kertawardhana. Tahun 1331 Tribhuwana melakukan pemberontakan di daerah Sadeng dan Keta sebagai panglima penyerang yang didampingi sepupunya Adityawarman. Tahun 1334 Gajah Mada dilantik sebagai rakryan patih Majapahit dan bersumpah tidak akan menikmati makan enak (rempah-rempah) sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan Nusantara di bawah Majapahit. Tahun 1343 Majapahit mengalahkan raja Kerajaan Pejeng (Bali), Dalem Bedahulu dan kemudian seluruh Bali.
Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi terkenal sebagai masa perluasan wilayah Majapahit kesegala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa.
Akhir Hayat Tribhuwana Tunggadewi
Tribhuwana Tunggadewi turun tahta pada tahun 1351 sesudah mengeluarkan prasasti Singasari. Setelah itu Tribhuwana Tunggadewi kembali menjadi Bhre Kahuripan yangg tergabung dalam Saptaprabu yaitu semacam dewan pertimbangan agung yang beranggotakan keluarga kerajaan.
Tidak diketahui kapan Tribhuwana Tunggadewi meninggal. Menurut pararaton, Tribhuwana Tunggadewi didharmakan dalam Candi Pantarapura.