KOREOGRAFER
IKE RESTUTI KUSUMA NINGRUM
JUDUL TARI
BHETARI SURYA (Tribhuana Surya dari Timur)
Alasan : Pemerintahan
Tribhuana berada di Jawa Timur, pengaruhnya sampai Malaka, Tanjung Pura, Singapur, Melayu. Sedangkan ke
timur hanya sampai Nusa Tenggara. Dan surya adalah matahari yang juga merupakan
simbol kerajaan Majapahit yang terbit dari timur.
PENARI
Jumlah :
5 orang
Alasan :
·
Menurut
Numerologi, angka 5 melambangkan sifat berani dan pantang menyerah yang sesuai
dengan sifat dari Tribhuana Tunggadewi yang berani dan pantang menyerah dalam
memimpin kerajan Majapahit.
·
Angka
5 memiliki semangat patriotisme yang tinggi demi bangsa dan negara. Seperti
Tribhuana Tunggadewi yang selalu memiliki jiwa patriotisme terhadap kerajaan
Majapahit, Tribhuana Tunggadewi selalu berusaha mempertahankan dan
mengembangkan kerajan Majapahit sampai titik darah penghabisan.
NAMA-NAMA PENARI
1.
Nama : Erlis Yulia Soesanti
2.
Nama : Nenny Roselia Ayu Maharani
3.
Nama : Al Donna Margaretta
4.
Nama : Punkcy Dwi Alviani
5. Nama : Murti Puji Rahayu
MUSIK
ALAT MUSIK
1. Gender 5. Tambur 9. Seruling
2.
Demung 6.
Saron
3.
Bonang
besar 7. Kempul 6, 3,
Suwuk
4. Slentem 8.
Gong
NAMA PEMAIN MUSIK
1.
Nama : Purnawan
2.
Nama : Mochammad Nur Dwi Prasetyo
3.
Nama : Giyat Dwi Wahyu Cahyono
4.
Nama : Muhandis Sapa’ah
5.
Nama : Muhammad Ainul Hamsyah
6.
Nama : Ruly Dyan Firmansyah
7.
Nama : Safira Tri Kurnia
TATA BUSANA
Untuk konsep busana yang
digunakan pada karya tari ini adalah busana yang menggambarkan ratu Tribhuana
Tunggadewi yang memiliki karakter anggun dan agung. Warna busana yang akan
dikenakan didominasi warna ungu dan emas. Karena ungu melambangkan
kebangsawanan dan emas melambangkan keagungan
Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga Kerajaan Majapahit yang
memerintah tahun 1328-1351. Diketahui gelar abhisekanya ialah Sri
Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Silsilah Tribhuwana Tunggadewi
Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah Dyah Gitarja. Ia merupakan
putri dari Raden Wijaya dan Gayatri. Tribhuwana memiliki adik kandung yang
bernama Dyah Wiyat dan kakak tiri yang bernama Jayanegara.
Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi
Menurut Negarakertagama, Tribhuwana naik tahta atas perintah ibundanya
yaitu Gayatri yang menggantikan Jayanegara yang meninggal tahun 1328. Ketika
Gayatri meninggal dunia, pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi pun ikut berakhir.
Tribhuwana memerintah didampingi suaminya yaitu Kertawardhana. Tahun 1331
Tribhuwana melakukan pemberontakan di daerah Sadeng dan Keta sebagai panglima
penyerang yang didampingi sepupunya Adityawarman. Tahun 1334 Gajah Mada
dilantik sebagai rakryan patih Majapahit dan bersumpah tidak akan menikmati
makan enak (rempah-rempah) sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan
Nusantara di bawah Majapahit. Tahun 1343 Majapahit mengalahkan raja Kerajaan
Pejeng (Bali), Dalem Bedahulu dan kemudian seluruh Bali.
Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi terkenal sebagai masa perluasan wilayah
Majapahit kesegala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa.
Akhir Hayat Tribhuwana Tunggadewi
Tribhuwana Tunggadewi turun tahta pada tahun 1351 sesudah mengeluarkan
prasasti Singasari. Setelah itu Tribhuwana Tunggadewi kembali menjadi Bhre
Kahuripan yangg tergabung dalam Saptaprabu yaitu semacam dewan pertimbangan
agung yang beranggotakan keluarga kerajaan.
Tidak diketahui kapan Tribhuwana Tunggadewi
meninggal. Menurut pararaton, Tribhuwana Tunggadewi didharmakan dalam Candi
Pantarapura.